Rabu, 29 Februari 2012

ketika aku sudah tua

Ketika aku sudah tua,
bukan lagi aku yang semula.
Mengertilah,
bersabarlah sedikit terhadap aku.

Ketika pakaianku terciprat sup,
ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu,
ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarmu.

Ketika aku berulang-ulang berkata-kata
tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar,
bersabarlah mendengarkan,
jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu harus
mengulang cerita yang telah beribu-ribu kali
kuceritakan agar kau tidur.

Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku,
jangan marah padaku.
Ingatkah sewaktu kecil aku harus memakai segala
cara untuk membujukmu mandi?

Ketika aku tak paham sedikitpun tentang
teknologi dan hal-hal baru,
jangan mengejekku.
Pikirkan bagaimana dahulu aku begitu
sabar menjawab setiap "mengapa" darimu.

Ketika aku tak dapat berjalan,
ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku.
Seperti aku memapahmu saat kau
belajar berjalan waktu masih kecil.

Ketika aku seketika melupakan
pembicaraan kita,
berilah aku waktu untuk mengingat.
Sebenarnya bagiku,
apa yang dibicarakan tidaklah penting,
asalkan kau disamping mendengarkan, aku sudah
sangat puas.

Ketika kau memandang aku yang mulai
menua, janganlah berduka.
Mengertilah aku, dukung aku, seperti aku
menghadapimu ketika kamu mulai
belajar menjalani kehidupan.

Waktu itu aku memberi petunjuk
bagaimana menjalani kehidupan ini,
sekarang temani aku menjalankan sisa
hidupku.
Beri aku cintamu dan kesabaran, aku akan
memberikan senyum penuh rasa syukur,
dalam senyum ini terdapat cintaku yang tak
terhingga untukmu.
Mom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar