Rabu, 29 Februari 2012

kisah sebuah wortel

Kisah sebuah Wortel, sebutir Telur dan
secangkir Kopi


Seorang gadis mengadu pada ibunya, berkeluh kesah tentang kehidupannya
yang dirasa amat berat. Gadis itu tidak tahu bagaimana dia akan melalui
semua itu dan merasa ingin menyerah saja. Dia merasa lelah berjuang dan
menderita dalam kehidupan ini. Jika satu masalah teratasi, akan timbul
masalah baru.

Ibunya mengajak putrinya menuju dapur. Diisinya 3 buah panci dengan air
dan direbusnya air itu dengan api yang besar. Begitu semua air mendidih,
dia masukkan wortel pada panci pertama, telur pada panci ke dua, dan
butiran kopi di panci terakhir. Mereka menunggu sampai ketiga air di
panci kembali mendidih.

Dalam 20 menit kompor-kompor dimatikan oleh sang ibu.
Wortel dikeluarkan dan diletakkannya di sebuah piring.
Begitu juga dengan telur dan  kopi diletakkan dalam piring dan gelas
berbeda. Sang ibu memandang putrinya sambil berkata :" Katakan apa yang
kamu lihat."
Putrinya menjawab : " Wortel, telur dan kopi."

Ibunya meminta putrinya agar mendekat dan merasakan wortel itu. " Wortel
itu menjadi lembek." Ibunya kemudian meminta putrinya untuk memecahkan
telur yang telah matang itu. Setelah mengupas kulitnya, dia sadar

bahwa isi telur itu telah mengeras karena direbus.
Akhirnya sang ibu meminta putrinya untuk meminum kopi yang telah matang.
Putrinya tersenyum merasakan keharuman kopinya. "Apa arti semua ini, ibu
?" tanya putrinya. Ibunya menjelaskan bahwa setiap benda-benda itu telah
melewati "Kemalangan" yang sama, yaitu direbus di dalam air mendidih.
Namun tiap benda punya reaksi berbeda.

Wortel itu sebelumnya kuat, keras dan "tidak berperasaan." Namun setelah
direbus dia menjadi lunak dan lemah. Telur itu sebelumnya rentan, mudah
pecah.
Punya dinding tipis untuk melindungi cairan di dalamnya. Namun setelah
direbus, cairan di dalamnya menjadi keras. Sedang butiran kopi adalah
fenomena unik, ia menjadi air setelah direbus.

" Termasuk yang mana kamu, anakku ?" kata ibu pada putrinya. " Jika
kemalangan mengetuk pintumu, bagaimana kamu meresponnya ? Apakah kamu
seperti wortel, sebutir telur atau biji kopi ?"

Camkan Hal ini :

Termasuk yang mana aku ini ? Apakah seperti wortel yang terlihat keras
namun ketika dihadang masalah dan kemalangan  aku menjadi lemah dan
kehilangan kekuatanku ?

Apakah hatiku rentan seperti isi telur, namun ketika "di didihkan" oleh
kematian, perpisahan, masalah keuangan atau ujian-ujian lainnya
menjadikan hatiku kuat ? Apakah dinding luarku masih terlihat sama namun
kini didalam aku menjadi seorang yang gigih dan berjiwa keras ?

Atau aku mirip dengan biji kopi ? Biji kopi sebenarnya mengubah air
panas disekitarnya, yaitu keadaan yang membawanya dalam kepedihan.
Ketika air mulai mendidih, maka dia mengeluarkan aroma dan rasa kopi
yang nikmat.


Bila keadaan menjadi kian memburuk, mampukah kalian mengubah situasi di
sekitar menjadi suatu kebaikan ?
Ketika hari kian gelap dan ujian semakin meningkat, apakah kalian
mengangkat diri sendiri ke tingkatan yang lain? Bagaimana kalian
menangani masalah-masalah hidup yang datang silih berganti ? Apakah
kalian mirip

sebuah wortel, sebutir telur atau biji kopi ?

Semoga kalian mempunyai cukup bekal kebahagiaan untuk membuat hidup
terasa indah. Cukup ujian agar membuat kalian kuat, cukup kesusahan agar
kalian lebih manusiawi, dan cukup harapan untuk membuat kalian mampu
bertahan hidup.

Ketika dilahirkan, bayi menangis disaat semua orang tersenyum menyambut
kehadirannya. Menangkan hidup ini agar diakhir perjalanan nanti kita
bisa tersenyum ketika semua orang disekitar menangis.

Dunia ini memang panggung sandiwara, kita dan semua yang kita lihat
hanyalah ilusi yang penuh dengan kiasan-kiasan. Kita bukan siapa-siapa,
kita bukanlah seperti yang kita sangka. Kita hanyalah bayangan-bayangan,
pujilah Dia Yang mampu membuat bayangan-bayangan bisa mendengar,
melihat, merasa, berbicara, dan berbuat apa saja. Bukalah hati, mata dan
pikiranmu semasa di dunia, karena siapa yang buta hatinya di dunia, di
akhirat nanti akan semakin dibuat buta oleh Tuhan-nya...Subhanallah ~

**********************************************************************
This e-mail and any files transmitted with it may contain
confidential information and is intended solely for use by
the individual to whom it is addressed.  If you received
this e-mail in error, please notify the sender, do not
disclose its contents to others and delete it from your
system.

**********************************************************************
"..Bertahan hidup harus bisa bersikap lembut..walau hati panas, bahkan terbakar
sekali pun..Keluh kesah ini mungkin berguna..jadikan teman sejati di medan
juang.. Bisa jadi kita bosan..tapi kenyataan..badai datang tak bosan-bosan.."
--Di Ujung Abad::IF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar